BeritaBalap.com-Bos Aprilia Massimo Rivola menolak keras ide alias gagasan dari Bos Ducati Gigi Dall’Igna sehubungan penggunaan mesin hybrid untuk MotoGP di masa datang.
BACA (JUGA) : KTM Belum Mau Melepas Oliveira Apalagi Finish Lebih Baik Dari Brad Binder
Dijelaskan oleh Massimo Rivola yang berpengalaman di balap Formula One (F1) bahwa dengan penggunaan hybrid atau fasilitas baterai untuk kerja mesin, itu membuat mobil F1 menjadi jauh lebih berat dari sebelumnya. Bisa bertambah hingga sekira 300 Kg. Wow.. berat kali ya !
Dan yang lebih dipenting diperhatikan bahwa biaya riset dan pengembangannya menjadi relatif mahal. Menurutnya, yang jadi prioritas saat ini adalah pengurangan zat berbahaya CO2 (KarbonDioksida, red). Bila perlu hingga ke titik nol.
BACA (JUGA) : Ini Profil Albert Arenas Penghuni Baru Tim Moto2 VR46 Tahun Depan
“Prioritasnya adalah pengurangan CO2. Kami ingin memastikan pertunjukan yang indah dan nol emisi, yang dapat kami lakukan dengan biofuel. Kita tidak boleh meniru F1, yang hari ini dengan V6 memiliki berat minimal 948 kg dan pada 2013 dengan V8 yang disedot beratnya cukup 642 kg. Bahkan di MotoGP kita akan menambah bobot dengan menambahkan baterai dan alternator, ”terang Massimo Rivola yang menjabat selaku CEO Aprilia Racing.
Namun Massimo Rivola juga menambahkan, jika kemudian balap MotoGP dengan motor listrik, itu tidak masalah. Dia setuju. Hanya saja memang harus memiliki kesepakatan dengan pabrikan lain. Yang pasti hingga tahun 2026, dipastikan Dorna Sports selaku pemegang hak eksklusif penyelenggaraan MotoGP masih akan mempertahankan tradisi mesin bakar 4 langkah saat ini.
BACA (JUGA) : Ada 4 Ducati Di Posisi 5 Besar, Dall’Igna Puji Perfoma Spesial Pecco
“Jika masuk akal untuk memberikan motor dengan dukungan listrik atau booster, maka kami akan memikirkannya. Dibutuhkan kebulatan suara dari produsen untuk membuat keputusan. Saya menentang mesin hybrid di MotoGP, ”tegas Massino Rivola yang dilansir dari Corsedimoto. BB1
Hasil MotoGP Silverstone :
