BeritaBalap.com-Bos tim withU RNF Yamaha Razlan Razali mengakui bahwa langkahnya merekrut pembalap Moto3 Darryn Binder yang langsung diproyeksikan ke level MotoGP (2022), adalah beresiko besar. Bahkan diklaim beraroma spekulatif atau untung-untungan karena memang beberapa opsi sebelumnya tidak terpenuhi. Misal Raul Fernandez (Moto2), Toprak Razgatlioglu (WorldSBK) ataupun Xavi Vierge (Moto2).
BACA (JUGA) : Tim WithU RNF Yamaha Sebut Anggaran MotoGP 200 Milyar/Tahun, Cukupkah ?
Faktanya memang Darryn Binder sudah 7 tahun di balap Moto3. Itupun belum pernah mencapai posisi 5 besar dalam klasemen akhir. Intinya, Razlan Razali yang berkewarganegaraan Malaysia sengaja mengambil resiko.
Itu seperti yang dilakukannya juga saat mengambil Fabio Quartararo (2019) dari balap Moto2 dan memang kurang moncer prestasinya. Secara logika, Darryn Binder ini lebih beresiko dibanding Quartararo. Terkecuali jika memang punya prestasi signifikan di Moto3. Misal jawara atau runner-up klasemen akhir.
BACA (JUGA) : Bos Tim RNF MotoGP Razlan Razali Ungkap Toprak Razgatlioglu Pembalap Impiannya
“Kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari hari pertama. Pada 2019 kami mengambil risiko dengan Fabio Quartararo, tetapi dengan Darryn itu risiko yang lebih besar karena dia datang langsung dari Moto3, ”tegas Razlan Razali yang dikutip dari SpeedWeek.
Dalam hal ini, Darryn Binder akan disupport oleh kepala kru Noe Herrera yang sudah sangat berpangalaman. Pernah menangani Raul Fernandez saat balap Moto2 tahun ini, juga sebelumnya menghandle para rider terbaik.
“Dengan Noe, kami telah menandatangani kesepakatan dengan mantan kepala kru Raul Fernández di tim Red Bull KTM Ajo Moto2. Dia memiliki pengalaman hampir 19 tahun dan telah bekerja dengan banyak pembalap berbeda. Selain Raul, ada juga Miguel Oliveira, Brad Binder dan Johann Zarco, jadi dia punya sesuatu untuk ditawarkan, ”tambah Razlan Razali yang juga keponakan dari mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad.BB1
