Fenomena Tim Honda Jadi Privateer Ganti Yamaha (2022), Efek Dominasi MX King ?

BeritaBalap.com-Hadir fenomena atau secara harfiah mengandung makna sebagai kejadian yang bisa ditangkap panca indra dan lanjut dianalisa. Apa itu ? Ini soal beberapa tim balap nasional yang sebelumnya berbasic pacuan Honda, kemudian memilih untuk jadi tim privateer dan mengganti pacuannya dengan Yamaha MX King. Wow..!

Diantaranya tim H Putra 969, kemudian tim PARD (Putra Anugerah Racing Division). “Tahun depan kita fix tim privateer, Mas. Kita ingin mengejar prestasi. Motornya pakai MX King, “tukas Frits Yohanes selaku pemilik tim PARD yang juga Ketua Umum Pengprov IMI Jateng.

Pada bagian lain, tim H Putra 969 yang akan berganti nama LFN Racing Team (2022) juga akan menggunakan MX King by Gendut GDT Racing dengan joki Rafid Topan dan satu lagi yang masih belum boleh diberitakan. Yang pasti, punya kemampuan spesial. Itu saja kata kuncinya ya, takutnya nanti ketahuan namanya. He he he he he..

koizumi

Lebih lanjut dipahami, konteks diatas terjadi karena begitu dominannya MX King dalam pagelaran Kejurnas OnePrix 2021. OnePrix ini kompetisi tertinggi di tanah air dalam kasta bebek.

Sampai dengan dengan seri terakhir, pasukan Honda memang tidak satupun yang merebut podium juara kelas expert (OP1). Hanya satu kali podium ke-3 di seri awal (1) saat trek hujan yang direbut Faisal Baharudin (Honda PARD).

Adapun petarung Honda yang terbaik dalam klasemen akhir OP1 (Expert) adalah Dicky Ersa (Astra Motor Racing Team), itupun di posisi ke-10 saja. Selebihnya yang jawara nasional OP1 hingga peringkat ke-9 adalah penunggang MX King semua.

Apa penyebab hal ini ? Bukan rahasia umum dan banyak yang mengungkapkan, bahwa sasis MX King dianggap lebih unggul ketika berhadapan dengan lintasan seperti Sentul Kecil. Enak diajak meliuk-liuk dalam momen masuk dan keluar tikungan. Oh ya, dalam hajatan balap ICP 2021 Subang di lintasan Gery Mang Subang yang banyak diikuti pembalap terbaik, juga MX King yang memborong podium terbaik.

Ingat pula, di level pemula dan rookie, jawara nasionalnya juga penungganng MX King. Adapula fakta, bahwa lebih mudah menemukan perfoma MX King yang kompetitif. Ada yang kurang berpengalaman dengan riset MX King, kemudian langsung melejit prestasinya.

Belum lagi dan lagi, soal RPM mesin MX King yang enteng-enteng saja bermain di angka lebih dari 15 ribu. Tidak masalah dengan spare part pendukung. Aman terkendali dan banyak tersedia. Untuk Honda, ini menjadi masalah klasik hingga berupaya untuk dihindari. Semoga 2022 ada perlawanan ya. Amin. BB1

Klasemen Akhir Kejurnas OnePrix 2021 :

Facebook Comments

You May Also Like