Jika Ikut MotoGP, Ternyata Kawasaki Bisa Start Di Posisi 6 Di Phillip Island, Ini Simulasinya

BeritaBalap.com – Dengan mengesampingkan prototype dan produk massal, keinginan Kawasaki untuk ikut MotoGP dengan jatah wildcard menggunakan motor WSBK ternyata memiliki alasan cukup logis. Dari beberapa simulasi, Kawasaki ZX-RR yang merupakan produk massal, bisa bersaing dengan motor prototype.

Untuk sementara sudah jelas kalau Kawasaki ZX-RR merupakan produk massal yang dipakai balap. Sasis, suspensi hingga perangkat rem tidak didesain khusus.

BACA (JUGA) : Kawasaki Ingin Jatah Wildcard MotoGP Pakai Motor WSBK, Tapi Dilarang Dorna, Kenapa?

koizumi

Paling mencolok adalah sasis. Desain ergonominya tidak banyak berubah dari produk aslinya. Berbeda dengan MotoGP yang sasisnya dirancang khusus agar sesuai dengan karakter ban Michelin.

Demikian pula paket pengereman. ZX-RR masih menggunakan rem berbahan logam, tidak seperti MotoGP yang sudah mengusung carbon kevlar merek Brembo untuk menghentikan laju motor.

BACA (JUGA) : Bos Kawasaki Sebut Biaya MotoGP Itu 10 Kali Lipat Balap Superbike, Berapa ?

Uniknya, walau berbasis produk massal, Kawasaki ZX-RR mampu masuk kualifikasi. Bahkan di seri Phillip Island bisa berada di posisi 6 kualifikasi.

Namun tidak adil rasanya jika hanya 1 sirkuit, coba simulasikan dengan sirkuit lain yang sama-sama digunakan MotoGP dan WSBK. Ambil contoh Jerez. Pada seri ini Kawasaki ZX-RR hanya berada pada urutan 19. Wajar saja dengan kondisi braking system yang menggunakan material logam (non kevlar), Jonathan Rea akan melakukan braking lebih jauh dari rider MotoGP lainnya.

Coba simulasi lain di seri Qatar, Jonathan Rea hanya sanggup berada di peringkat 24 kualifikasi. Maklum saja, regulasi teknik WSBK sangat membatasi rpm mesin, diameter klep dan sistem per klep. Tentu ini sangat menyunat power untuk top speed dimana Qatar sangat membutuhkan top speed.

BACA (JUGA) : Bos Kawasaki Sebut Angka 1,1 Triliun/Tahun Untuk 1 Musim MotoGP, Apakah Akan Pindah ?

WSBK tidak menggunakan system pneumatic untuk pembalik klep, melainkan memakai pegas biasa. Beda dengan MotoGP yang mengusung teknologi pneumatic untuk membalikan klep agar tidak terjadi floating pada rpm tinggi. Jangan heran jika putaran mesin MotoGP bisa tembus 18.000 rpm.

Selain power mesin, aerodinamika ZX-RR memang tidak mendukung digunakan di Qatar. Desain body yang masih mengusung produk massal, masih terlalu banyak memiliki gaya drag yang menghambat top speed tinggi.

BACA (JUGA) : Inilah Merek Motor Yang Jarang Orang Tahu Namun Pernah Mencicipi MotoGP, Apa Saja?

Jika menginginkan untuk turun ke MotoGP, Kawasaki memang diharuskan mengusung motor prototype karena itu sudah syarat mutlak sebuah pabrikan ikut MotoGP.

Dengan kondisi ZX-RR yang produk massal saja masih bisa masuk kualifikasi, kira-kira tertarik tidak ya Kawasaki untuk kembali ke MotoGP? WIC

Facebook Comments

You May Also Like