BeritaBalap.com-Pengprov IMI Jawa Timur (Jatim) pastikan tidak mengambil jatah penyelenggaraan Kejurnas MotoPrix 2023 region Jawa. Jadi berbeda signifikan alias berbanding terbalik dengan musim 2022 lalu, dimana mereka menjadi venue untuk putaran awal (1) di Sirkuit GBT Surabaya.
BACA (JUGA) : Ayo IMI Terkait Selamatkan Kualitas Kejurnas MotoPrix 2023 !
“MotoPrix sudah tidak menarik, Mas. Tahun lalu sepi peserta dan sepi juga penonton, peserta seeded juga saat di Surabaya hanya 7 rider saja. Memang betul bahwa kita berangkat dari hobi tetapi kalau kondisinya begini terus, kan repot juga. Ini harus dipikirkan pihak terkait, “tegas Bambang Haribowo, akrab disapa Bambang Kapten selaku Ketua Umum IMI Jatim.
Konteks yang hampir sama juga terjadi di Jawa Tengah (Jateng). Gelora MotoPrix yang mengusung titel Kejurnas tidak terasa. Cahayanya redup. Justru kemudian dikalahkan club event. Kalahnya jauh pula. Hampir dioverlap. Ha ha ha ha.. Ini kenyataan pahit.
BACA (JUGA) : Kejurnas MotoPrix Kurang Kasih Sayang IMI ? Balap Club Event Lebih Keren !
Itu terbukti saat Kejurnas MotoPrix 2022 Mijen Semarang ketika dibandingkan dengan balapan club event minggu sebelumnya di Manahan Solo. Penulis juga datang langsung kedua gelaran tersebut, sekaligus mengamati fenomena miris ini. Kalah jauh peserta dan kalah jauh penonton.
Kabarnya juga di jadual sementara, Pengprov IMI Jateng tidak mangambil jatah MotoPrix 2023 region Jawa. Awas juga, ada beberapa tim yang sebelumnya main MotoPrix dan OnePrix tahun lalu tetapi kemudian memilih OnePrix saja musim 2023 ini. Katanya sudah tidak tertarik MotoPrix. Wah..wah.. bisa tambah sepi pesertanya.
“Saran saya, pengurus pusat harus peduli dengan keadaan ini. Jangan dibiarkan saja ! Kenapa justru lebih ramai club event dibanding kejurnas. Padahal biaya rekom kejurnas itu jauh lebih mahal. Seharusnya MotoPrix bisa berkualitas seperti era Indoprix dulu dimana bisa jalan bersamaan”.
“Harus dipikirkan dan bertindak. Misal dengan ide rangsangan hadiah, saya pikir tidak sulit bagi pengurus pusat untuk meningkatkan sponsor di balap Kejurnas MotoPrix. Jadi tim akan lebih terangsang. Ataupula ditambah dengan pengetatan aturan di OnePrix sehingga jika tidak berprestasi, maka diturunkan ke MotoPrix. Intinya, jangan dibiarkan berlarut masalah ini. Harus dicarikan jalan keluarnya, “tambah Bambang Kapten saat berdiskusi dengan penulis. BB1