BeritaBalap.com-Menjelang launching atau pengenalan livery baru tim MotoGP 2019 Yamaha di Jakarta (4 Februari) ataupun jelang pengujian di Sepang, Malaysia (6-8 Februari), pemimpin proyek MotoGP Yamaha Kouji Tsuya memutuskan mundur.
Boleh jadi sebagai sebuah tradisi mental dari pemimpin Jepang yang sengaja mundur jika tidak meraih prestasi. Itu bedanya dengan budaya di Indonesia yang tetap ngotot walau diklaim banyak pihak sudah gagal. Ini fakta alias kenyataan.
Lebih lanjut, Tsuya akan digantikan oleh Takahiro Sumi yang selama ini menjadi kepala divisi sasis Yamaha. Konteks lengsernya Tsuya dikarenakan prestasi tim MotoGP Yamaha yang musim 2018 cukup meraih satu kali podium juara di Phillip Island Australiua lewat rider Maverick Vinales.
Itu setelah berjalan 25 seri (sejak 2017). Termasuk sejarah dimana Yamaha harus berada di posisi ke-3 dalam klasemen konstruktor (pabrikan), yaitu dibawah Honda dan Ducati. Biasanya selalu bersaing dengan Honda.
Tsuya yang sebelumnya sebagai kepala teknis Yamaha (2017) sempat pula meminta maaf kepada publik saat Rossi dan Vinales tidak dapat menembus posisi 10 besar dalam sesi kualifikasi di Red Bull Ring Austria.
Principal Yamaha Jepang pastinya ingin perubahan di tangan Takahiro Sumi. Mereka ingin kembali berjaya seperti masa Furusawa dan Masahiko Nakajima yang menghasilkan 7 gelar MotoGP bersama Rossi dan Jorge Lorenzo. BB1