BeritaBalap.com-Kepala Clinica Mobile MotoGP, Dr. Michele Zasa diberitakan terlibat langsung atau menjadi garis terdepan dalam memerangi Virus Covid-19 di Italia. Demikian yang dilakukannya seiring dengan belum jelasnya penyelenggaraan MotoGP 2020.
“Saya telah melihat banyak hal kekerasan dalam hidup saya sebagai seorang dokter, tetapi ini jauh lebih dari itu, “tegasnya dalam mengilustrasikan keadaan di Italia. Memang pernah dinyatakan oleh legenda MotoGP, Agostini bahwa truk tentara lalu-lalang setiap hari mengangkut peti mayat.
BACA (JUGA) : Legenda MotoGP Agostini (77 Tahun) Rentan Terkena Virus Corona, Ini Pengakuan Sedihnya
Oh ya, Clinica Mobile MotoGP ini adalah staf medis dalam balap MotoGP yang menangani pertama saat pembalap mengalami accident. Nah, Dr. Michele Zasa ini sebagai bosnya.
Beliau sekarang fokus menangani Rakyat Italia yang banyak menjadi korban Covid-19, populer disebut Virus Corona. Sekilas informasi saja, Italia adalah negara terbanyak kedua (setelah China) yang memiliki korban. Sudah lebih dari 6000 jiwa yang meninggal dunia.
BACA (JUGA) : MotoGP Jerez Bubar ? Korban Covid-19 Di Spanyol Meroket, 1726 Jiwa Meninggal Dunia
“Kami belum mencapai klimaks, tetapi situasinya buruk. Kami sedang berperang dan saya ingin memperjelas ini, kami mendapat telepon, pergi ke rumah orang dan itu hampir selalu terjadi karena Covid-19. Dan yang pertama mengambil risiko adalah pekerja perawat kesehatan, sukarelawan, pekerja perlindungan sipil yang harus dipersiapkan untuk keadaan darurat absolut dalam waktu sesingkat mungkin, “ujar Dr. Michele Zasa yang menghimabu semua orang untuk tinggal di rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus.
“Saya dapat meyakinkan kamu bahwa kita semua menderita tekanan yang konstan dan sangat tinggi karena kita harus mengikuti prosedur yang sangat ketat untuk menghindari kemungkinan kontak dengan pasien. Kami bertarung dengan pasukan yang tak terlihat, tetapi begitu banyak orang yang tidak peduli. Dan kami, petugas kesehatan sudah kelelahan. Ini adalah perang dunia ketiga, “tambah Dr. Michele Zasa. BB1