Tim Balap Tidak Setuju Jika OnePrix Sentul Ditunda Karena PON XX Papua

BeritaBalap.com-Gayung bersambut. Ada aksi dan ada reaksi. Itu logika dalam komunikasi. Setelah adanya Surat Keberatan dari Pengprov IMI yang ditujukan kepada Ketum PP IMI, khususnya Wakil Ketua Umum Olahraga Motor sehubungan usulan penundaan pelaksanaan Kejurnas OnePrix 2021 Sentul tanggal 17-19 September, dikarenakan persiapan PON XX Papua, berlanjut dengan penolakan tim balap.

Maksudnya, tim profesional yang berkompetisi di Kejurnas OnePrix 2021. Mereka tidak terima. Mereka tetap ingin digelar, jangan event Kejurnas Oneprix dikorbankan oleh PON dengan alasan menghindari efek cedera. Anyway, OnePrix ini berhubungan dengan industri balap dan pastinya hajat hidup orang banyak.

BACA (JUGA) : OnePrix Sentul Ditunda Karena Surat Keberatan Pengprov IMI Buat Persiapan PON Papua ?

koizumi

“Kan logikanya, pembalap yang dipakai dalam sebuah kontingan daerah itu, selama ini dibiayai oleh tim. Juga dikontrak dengan berbagai fasilitas tim. Mereka wajib mengikuti event yang sudah diputuskan dalam kontrak. Ada kewajiban. Itu yang paling penting atau utama. Sedangkan tim PON itu hanya saat PON ataupun saat PORDA saja, “ujar Rudi Hadinata selaku manajer tim Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Jogja).

Rudi Hadinata tidak setuju OnePrix Sentul (17-19 September) ditunda karena PON Papua, biarkan semua berjalan seperti jadual maisng-masing

Oh ya, bahkan dalam story akun Instagram H Putra 969 Racing Team dengan jelas dan tegas menolak OnePrix 2021 Sentul dikorbankan. Itu bukan pilihan yang bijaksana. Harus win-win solution.

Makin serem, tidak mengijinkan pembalapnya yang dikontrak mahal untuk membela daerahnya masing-masing. PON jangan mengorbankan OnePrix hingga batal. Pemilihan pembalap berdasarkan kualitas rider, juga ditentukan dari prestasi di Kejurnas OnePrix. Itu inti masukannya.

Lalu, apa dong solusinya ? “Biarkan saja semua berjalan seperti jadual masing-masing, “tegas Rudi Hadinata. “Ingat kejadian PON 2012 Riau, Mas. Saya saat itu mengawal tim Jabar. Saya senang karena Jabar dapat 2 emas, tetapi ada sedih juga karena pembalap tim saya yang membela DIY (Sudarmono) mengalami cedera patah kaki di PON dan kemudian tidak dapat ikut Kejurnas IndoPrix Kenjeran dan Binuang hingga gelar juara nasional hilang. Padahal saat itu poin sudah cukup jauh meninggallkan lawan, “tambah Rudi Hadinata. BB1

Facebook Comments

You May Also Like