BeritaBalap.com – Sejak lap 10 Maverick Vinales memang terus memimpin balap. Race pacenya cukup cepat hingga rider di belakangnya sulit untuk mendekati buntut Yamaha M1. Bahkan Marc Marquez terus menguntit, hingga pada akhirnya akan melakukan serangan terakhir.
Vinales tahu bahwa Marc Marquez sedang menunggu final attack, namun ternyata di lap ke-26 Marc Marquez sudah merebut pimpinan balap. Vinales pun mengubah strategi untuk mengambil alih race leader yang sudah direbut Marquez.
Strateginya adalah merebut kembali di tikungan 10, dimana M1 Vinales memiliki keunggulan di atas RC213V pacuan Marquez. “Saya tidak ingin jadi nomor 2 dan harus meraih kemenangan. Saya punya rencana lain. Saya akan memaksa di sector 10 dan kemudian menyalipnya di tikungan 10. Itulah yang saya lakukan,” urai Maverick Vinales.
BACA (JUGA) : MotoGP Phillip Island : Dovi Kunci Runner Up Dunia (Lagi)
BACA (JUGA) : MotoGP Australia : Pertama Naik Honda Dan Lebih Baik Dari Lorenzo, Apa Respon Zarco ?
Nasib malang justru menimpa Maverick Vinales. Rider yang berganti nomor dari 25 ke 12 justru malah mencium aspal.
“Saya mencoba menyalipnya dan ketika saya kembali menegakan motor dan melambat, roda belakang justru terkunci,” tutur Vinales.
Maverick Vinales memang merencanakan itu, sehingga rider bernomor 12 ini tidak menggunakan rem untuk memperlambat laju motor, melainkan memakai engine braking. Sayangnya, saat down shift (menurunkan persneling), roda belakang malah ngunci. Akhirnya sliding dan jatuh.
Jadi salah besar jika Maverick Vinales tidak mengetahui penyebab dia terjatuh. WIC