BeritaBalap.com-Tahun 2022 ini menjadi awal perjalanan serius Maverick Vinales di tim Aprilia. Musim 2021 lalu melakukan proses adaptasi selama setengah tahun atau menjalani beberapa seri.
BACA (JUGA) : Serem ! Ini Pendapat Quartararo Soal Talenta Juara Dunia Moto3 Pedro Acosta
Demikian setelah terlibat konflik dengan Yamaha dan hubungan kerjanya diputus. Apakah Vinales kemudian dendam dengan Yamaha ? Jawabnya, tidak !
Nah yang justru menarik dari ungkapan pembalap asal Spanyol usia 26 tahun ini adalah kondisi jiwanya merasa gila ketika harus berhadapan dengan dua kenyataan yang berbeda 180 derajat. Itu saat berada di posisi terdepan hingga sulit terkalahkan, namun pada bagian lain justru ada di urutan terakhir.
BACA (JUGA) : Jack Miller Dan Johann Zarco 99 Persen Tinggalkan Ducati (2023) ?
“Tidak ada yang negatif untuk dikatakan, pada akhirnya motornya fantastis. Tetapi kadang-kadang saya merasa tidak terkalahkan dan di waktu lain saya menjadi yang terakhir, saya menjadi gila. Saya ingin merasakan sebuah tim di sekitar saya, saya membutuhkan lebih banyak dukungan, “terang Maverick Vinales yang mencapai hasil terbaik di Yamaha tahun 2017 dan 2019. Masing-masing dengan tim Movistar Yamaha dan Monster Energy Yamaha.
“Jelas bahwa saya membuat kesalahan. Ada tim yang bagus tetapi kemudian Yamaha adalah motor pemenang dan saya memilih jalan itu. Salah atau tidak, saya tidak tahu. Tapi itu membawa saya ke tempat dimana saya bahagia sekarang, “tambah Maverick Vinales yang pastinya kembali lagi bersama Aleix Espargaro karena mereka pernah bersama Suzuki (2015-2016). BB1