BeritaBalap.com-Wacana kelas MotoGP diganti balap motor listrik (MotoE) sebagai kelas utama (bukan supporting lagi) dikritik keras bos besar KTM Stefan Pierer. Tidak akan terjadi dalam kurun waktu singkat. Demikian terlepas dari kampanye dunia soal pengurangan emisi yang diklaim harus lebih rendah 65 persen tahun 2030.
BACA (JUGA) : Awas Motor ATC 2022 Tambah Kencang ! Ada Sponsor Baru Part Bertehnologi MotoGP
Menurut Presiden ACEM (Asosiasi Produsen Sepeda Motor Eropa), hal itu adalah omong kosong. Jadi tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Masih panjang perjalanannya.
Faktanya memang 6 pabrikan sudah menandatangani kelanjutan MotoGP dengan Dorna Sports hingga tahun 2026. Artinya, itu tidak akan berubah karena berhubungan dengan regulasi teknis motor. Masih banyak yang harus dipersiapkan. Riset harus dibuat lebih intens dan mendalam untuk memecahkan berbagai masalah signifikan soal bobot baterai MotoE.
BACA (JUGA) : Quartararo Jadi Milyarder, Berapa Duit Yang Diterima Tahun 2021-2022 ?
“Kami masih bisa berkendara dengan mesin pembakaran selamanya. Elektromobilitas adalah omong kosong yang didorong oleh politisi yang tidak berpendidikan secara politik. Omong kosong yang mengecewakan, “tegas Stefan Pierer selaku CEO KTM, Husqvarna dan GASGAS.
“Untuk sepeda motor MotoGP yang menempuh jarak balapan dengan 20 liter bahan bakar hari ini, maka kamu akan membutuhkan baterai 500 kg untuk mencapai kinerja dan jangkauan yang sebanding dan untuk menciptakan kepadatan energi yang sama. Kamu harus memikirkan sesuatu yang bodoh seperti ini terlebih dahulu. Hari ini kami memiliki 100 ribu penonton di acara MotoGP yang datang karena mesin dengan sistem pembakaran, ”tambah Stefan Pierer. BB1