ARRC 2018 Sentul (AP250) : Spesialnya Mesin AHRT, Ibnu Sambodo : Kalau Tim Honda Lain Bisa Kita Libas

BeritaBalap.com-Menarik opini alias pendapat yang diungkapkan bos tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing sehubungan kompetisi di kelas Asia Production 250 (AP250). Ingat ya ini opini. Tapi ingat pula yang kasih opini adalah pemain senior, bukan yang tidak pernah balapan AP250 ataupun tidak pernah balap Supersports 600. Bukan sekedar pemerhati. Paham ya maksudnya.

Apa pendapatnya ? Bahwa 3 motor dari Astra Honda Racing Team (AHRT) memang spesial adanya. Langkah riset yang dilakukan teknisi Jepang memang menjadi nilai lebih. Jika yang menyaksikan siaran langsung ARRC 2018 Sentul, memang di RPM atas Honda CBR250RR unggul. Ini bukan rahasia umum. Semua tahu dan paham.

Namun saat masuk tikungan yang berhubungan dengan titik pengereman ataupun dalam melibas cornering-speed terlihat kerap diovertake AM Fadly (Manual Tech KYT Kawasaki Racing) ataupun Rafid Topan (Yamaha TJM). Lagi-lagi di putaran atas, utamanya di trek lurus Sentul dijamin dapat diambil. Itu cerita singkat dalam seri ke-5 Asia Road Racing Champinship 2018 Sentul, Minggu kemarin (14 Oktober).

koizumi

“Tiga Motor AHRT memang spesial. Kalau dengan tim Honda lain seperti AP Honda Thailand atau yang lain, kita bisa lawan dan kita kalahkan. Jadi memang perfoma motornya AHRT yang spesial karena dukungan Jepang, “tutur Ibnu Sambodo, akrab disapa Pak De yang juga merangkap chief mechanic.

Baca (juga) : ARRC 2018 Sentul : Hasil Klasemen AP250, Dijamin Sengit Perebutan Runner-Up Di Final Thailand

Fakta datanya memang rider AM Fadly finish ke-4 dan ke-3 dalam gelaran seri ke-5 Asia Road Racing Champinship 2018 Sentul, Minggu kemarin (14 Oktober). Saat ini ada di posisi ke-6 dalam klasemen sementara AP250 dan berpeluang meraih posisi 2-3 besar karena memang jaraknya relatif tipis.

Untuk juaranya sudah dipastikan milik Rheza Dhanica (AHRT). Dalam konteks persaingan meraih predikat runner-up AP250, AM Fadly akan bersaing dengan Anupab Sarmoon (Yamaha Racing Thailand), kemudian Mario dan Awhin Sanjaya, keduanya AHRT dan Rafid Topan (Yamaha TJM). Penentuannya ARRC 2018 Thailand akan dihelat di Sirkuit Buriram Thailand pada 1-2 Desember.

“Fakta teknisnya memang kita sudah kalah diameter klep. Termasuk Yamaha. Horse power bawaan pabrik bukan jaminan. Lain hal, jika semua motor diberikan batasan pergantian klep sesuai diameter terbesar yang dimiliki sebuah motor. Kita juga belum up-side-down dan part pengganti juga adjust semua atau bukan diriset spesial, “ujar Pak De yang sedang berupaya membawa Yudhistira dapat bersaing dalam balap superbike di ARRC 2019 (ASBK).

“Catatan penting, selama seri AP250 ini tidak pernah dibongkar untuk proses scrut sehubungan bagaimana penerapan aturan teknis. Saya kira AP250 tahun depan juga sama saja selama belum ada perubahan aturan yang penting seperti di WSBK yang notabene walau sama-sama memiliki kapasitas silinder yang sama namun ada pembatasan RPM ataupun berat yang ideal untuk motor yang kerap juara dunia seperti Kawasaki ZX-10R, “tambah Pak De yang bermarkas di Jl. Kaliurang Km. 8,4 Sleman, Yogyakarta. BB1

Facebook Comments

You May Also Like