BeritaBalap.com-Enea Bastianini yang sukses merebut podium juara dalam MotoGP 2022 di Losail Qatar, mengungkapkan bahwa pada awalnya ia sempat kecewa. Ini karena dikasih motor GP21. Bukan GP22 yang dipakai duet tim Ducati, duet tim Pramac Racing dan Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team).
BACA (JUGA) : Akhirnya Vinales Akui Aprilia Itu Rumit Dan Sulit, Apa Masalahnya ?
Namun kemudian ia senang karena akan bekerjasama dengan Bagnaia ‘Pecco’. Kemudian muncul juga kepercayaan diri bahwa dengan GP21 dapat berada di barisan depan.
“Ketika saya mengetahui siapa yang akan bekerja dengan saya, saya merasa tenang. Saya melihat ke Pecco dan meskipun ada sedikit kemarahan karena saya tidak akan memiliki motor resmi (GP22, red), saya memutuskan untuk tidak peduli. Saya tahu bahwa dengan GP21 saya bisa tetap di depan, ”tegas Bastianini yang juga juara dunia Moto2 musim 2020.
BACA (JUGA) : Sejarah Setelah 25 Tahun ! Rider Italia Borong Jawara MotoGP, Moto2 Dan Moto3 Di Qatar
Pada bagian lain, hadir tuntutan Bastianini kepada Ducati. Bahwa jika terbukti ia lebih baik daripada Jack Miller (Ducati Lenovo) ataupun Jorge Martin (Pramac Racing), maka ia berhak berada di tim pabrikan. Maksudnya mendampingi Francesco Bagnaia ‘Pecco’ yang sudah memperpanjang kontrak hingga tahun 2024.
Bastianini juga menegaskan bahwa ia membuka pintu bagi tim pabrikan lain untuk berbicara dengannya. Maksudnya sehubungan kontrak di Ducati yang selesai akhir tahun 2022 ini.
BACA (JUGA) : Marquez Sebut Dirinya Berbeda Saat 4-5 Tahun Lalu, Pilih Main Aman Di Qatar ?
“Saya melakukannya dengan sangat baik di Ducati. Tujuannya adalah menjadi pembalap resmi, jika tim lain datang, maka saya tidak menutup pintu di depan saya, tetapi untuk saat ini saya melihat masa depan disini. Saya ingin pantas mendapatkan tim resmi, tetapi jika Martin atau Miller berada di depan, maka saya beradaptasi, ”tambah Bastianini. BB1