Bima Aditya : Biar Tidak Nyolong Remapp, Harusnya Kelas ECU Std Itu Pakai ECU Tunggal

BeritaBalap.com-Mekanik Bima Aditya dari bengkel The Strokes55 yang bermarkas di Solo Baru ikut berkomentar soal fenomena mapping ulang alias remapping pada kelas pembinaan ECU Standar Usia 12 Tahun Kebawah. Padahal ini dilarang. Ada aturannya. Lagian namanya juga ECU Standar pabrik. Paham ya !

“Kelihatan banget, Mas mana motor yang lebih dari kisaran RPM 10.500-10.800 sebagai limiternya. Berarti itu udah nakal melanggar regulasi. Kan saya selain mekanik, saya mantan pembalap yang tahu RPM motor di trek lurus. Di Sirkuit Bukit Peusar kelihatan sekali, juga Sentul Kecil ataupun Mijen. Apalagi di GBT Surabaya, “tegas Bima Aditya yang juga pemilik tim Yamaha The Strokes55 Ziear saat ngobrol langsung dengan penulis.

BACA (JUGA) : Marak Kenakalan Remapping Di Kelas ECU Std, Hokky Krisdianto Beri Solusi, Tuntut IMI Bertindak !

koizumi

Tentu saja, esensi dari hal ini adalah bagaimana menemukan solusinya. Tentu saja, jangan kita berpikiran bahwa ECU Standar adalah kelas yang tidak atau belum dikejurnaskan, maka tidak perlu diperhatikan lebih lanjut. Itu salah dan pemikiran yang sempit. Kita harus melangkah lebih baik dalam membangun dunia balap nasional.

Sebuah aturan dibuat, apapun itu kelasnya adalah untuk membangun kompetisi yang fair-play, yang sportif. Ini muaranya dibuat regulasi, baik itu buat kelas Kejurnas ataupun supporting class. Paham lagi ya.

BACA (JUGA) : Totok Fasttech : Kenakalan Remapping ECU Std Itu Sudah Sejak 2019, IMI Harus Perbaiki

Lebih lanjut, Bima Aditya yang juga mantan underboner di era tahun 2000-an memberikan solusi. Menurutnya adalah menggunakan ECU satu merek yang dapat bekerjasama dengan pihak IMI.

“Kuncinya ya one make ECU atau pakai ECU tunggal, Mas. IMI bisa merangkul produsen ECU. Kaya di MotoGP ataupun balap Asia yang AP250 juga seperti itu. Bukan soal  kejauhan kita membandingkannya dengan balap internasional, tetapi ini langkah yang akan membuat balapan lebih fair daripada saling curiga sesama teman, “ungkap Bima Aditya yang juga kakak kandung dari pembalap nasional, Gupita Kresna.

BACA (JUGA) : Kontroversi Kelas ECU Std, Harus Dibenahi, IMI Harus Peka, Libatkan Pelaku Senior !

“Ada kok ECU yang harganya sekitar 3 juta-an. Jadi jika One Make ECU, maka bisa meminta tim teknis ECU tersebut untuk membatasi limiter RPM dan menguncinya, termasuk langkah kontrol yang bisa lebih optimal dilakukan. RPM tertinggi tiap motor bisa dibuat terdata oleh tim internal (tim teknis ECU). Bagi yang melanggar harus disangsi tegas, “tambah Bima Aditya. BB1

Facebook Comments

You May Also Like