BeritaBalap.com – Penulis bertemu langsung dengan wanita berparas cantik bernama Silvi Maulidya Angguni, salah satu peserta CRF Day X Pedition East Java gelaran PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) yang berlangsung di PPG Cluster Durian Jember beberapa waktu lalu.
Anjun panggilan akrabnya, mulai doyan trabas sejak tahun 2021 lalu dengan coba coba masuk ke jalur trabas kala itu. Menurutnya, teman-temannya banyak yang main trabas ditambah lagi keadaan hati sedang tidak baik-baik.
“Ternyata memang benar, obat patah hati terbaik adalah trabas. Sejak itu saya memutuskan untuk mulai suka dengan trabas dan motor trail,” ungkap wanita kelahiran 1996 silam ini.
BACA (JUGA) : CRF Day X-Pedition East Java : Sekitar 200 Bikers Trail Siap Trabasan Bareng Kawasan Raung Ijen.
Banyak kegiatan bagi wanita yang aman, tapi Anjun lebih suka memilih trabas untuk hobby barunya. Menurutnya, semua hobby punya resiko masing-masing. Berbeda dengan adventure atau trabas yang hanya bisa melampiaskan emosi saat berkendara.
“Di sisi lain, kita bisa menikmati alam saat melakukan trabas atau adventure. Meskipun banyak komentar nitizen tentang trabas itu merusak alam, tapi tidak semua anak trabas seperti itu. Mungkin mereka belum merasakan asyiknya trabas,” ungkapnya pada penulis.
Meski tergolong baru di dunia trabas, wanita kelahiran 6 Agustus ini sudah punya pengalaman yang menyenangkan saat melakukan trabas. Kala itu dirinya sedang menghadiri acara bakti sosial rail pertama kali dan secara kebetulan acara tersebut juga di dekat rumahnya.
“Kagum sekali, ternyata peserta trabas yang ikut baksos banyak sekali hingga sekitar 1000 peserta. Perasaan campur aduk antara exited sekaligus heran karena banyak banget,” bebernya sambil dengan logat Malang.
BACA (JUGA) : Tidak Hanya Trabasan, CRF Day X-Pedition East Java Juga Lakukan Ini Untuk Masyarakat Sekitar
Ada pengalaman menyenangkan, ternyata Anjun juga punya pengalaman kurang menyenangkan di seputar trabas. Wanita berparas cantik ini juga pernah mengalami kejadian terjatuh, dan itu membuat dirinya sempat berhenti dari kegiatan yang lebih identik dengan para pria ini.
“Seingat saya saat itu trabas di Gunung Mujur Kota Batu, saya smepat terjatuh cedera dan itu membuat saya tidak mau trabas lagi karena sudah kapok. Tapi ternyata saya belum bisa move on dari trabas,” ungkap wanita pemilik Honda CRF 150L ini.
Menurutnya, dirinya bersyukur selalu bertemu orang baru di dunia trabas dan itu menjadi suatu kebangaan tersendiri dengan mengenal banyak orang baru serta pengalaman baru di dunia trabas.
BACA (JUGA) : CRF X Pedition East Java 2023, Usung Time Trial Challenge Bagi Para Peserta
“Susah melupakan trabas, meski sempat cedera toh saya ternyata balik lagi dan hingga sekarang sudah trabas ke banyak tempat hingga keluar kota bahkan luar Jawa sekalipun,” katanya lagi.
Dari pengalaman terjatuh, Anjun sendiri sudah pernah melakukan trabas hingga berjarak kurang lebih sekitar 93 km yang menurutnya itu adalah rute terpanjangnya selama dirinya mengikuti jalur trabas selama ini.
“Kalau tidak salah saat itu acara baksos Jati Kediri, jalurnya full speed salah satu jalur kesukaan saya. Seru banget dan semoga saya masih bisa explore lagi lokasi yang belum pernah saya kunjungi bersama teman teman pendukung Anjun Yak Yakan Team,” tutupnya bangga. CHR