BeritaBalap.com-Semakin lama, maka semakin terlihat jarak antara balap MotoGP dan superbike. Maksudnya, terbukti semakin sulit petarung superbike yang dapat menembus level MotoGP. Cukup Cal Crutchlow (LCR Honda) untuk saat ini ataupun Ben Spies di era 2008-2013. Itu dengan pacuan Suzuki, Yamaha dan Ducati.
Diprediksi kuat, proses belajar dan persaingan yang semakin kuat menjadi penyebabnya. Ditambah lagi balap Moto2 (mesin Triumph 765) yang saat ini lebih mendekati level MotoGP dibanding superbike yang notabene merupakan kudabesi produksi massal.
BACA (JUGA) : Ini 4 Alasan Balap Superbike 2020 (WorldSBK) Dipastikan Sedap Ditonton
“Jelas bukan tidak mungkin. Tetapi kurva pembelajaran cukup curam ketika kamu masuk ke MotoGP dari superbike. Levelnya lebih tinggi, “terang Ben Spies. Namun memang ada talenta di superbike seperti Jonathan Rea yang sebetulnya bisa saja bertarung di MotoGP namun tidak berupaya untuk masuk dan disebut Ben Spies tidak akan dapat mengalahkan Marc Marquez.
“Tetapi jika seseorang seperti Rea mendapat cukup waktu untuk beradaptasi dan mempelajari motor dengan benar, dia pasti bisa naik ke tempat Cal. Tetapi dia tidak akan dapat mengalahkan Marc Marquez, “ucap Spies yang pernah jawara dunia superbike (2009).
BACA (JUGA) : Jawara Dunia Superbike Jonathan Rea Pensiun Balap 2021 ?
Lebih lanjut Spies juga mengungkap bahwa para petarung Moto3 juga diuntungkan dengan mengendarai pacuan yang juga prototype. Mereka menjadi terbiasa bekerja dengan mesin prototype dan beradaptasi dengan gaya balap sesuai yang dibutuhkan mesin.
“Perbedaan antara MotoGP dan superbike itu sangat besar. Butuh waktu untuk belajar. Orang-orang yang berasal dari Moto3 dan Moto2 memiliki keuntungan yang jelas. Tidak ada keraguan tentang cara kerja motor, “beber Spies.
“Mereka mengendarai prototype yang tidak melaju seperti superbike. Ada masalah seperti dalam kecepatan menikung. Ada perbedaan juga dalam racing line. Perbedaan ini sangat besar sehingga perlu waktu untuk berubah, “tambah Spies. BB1