BeritaBalap.com-Disebut mirip kasusnya Marc Marquez (Jerez, 2020). Maksudnya dalam konteks dipaksa untuk balapan padahal belum saatnya hingga muncul masalah baru yang lebih kompleks. Dalam hal ini, sehubungan apa yang terjadi pada jari tangan kanan pembalap tim LCR Honda Taakaki Nakagami.
BACA (JUGA) : Rossi Ungkap Target Prestasi Luca Marini Dan Bezzecchi Di MotoGP 2023
Berawal dari crash di Aragon Spanyol tetapi kemudian menjalani sesi latihan bebas di Motegi Jepang. Padahal belum saatnya hingga kemudian diambil keputusan untuk melakukan langkah operasi lagi. Tetapi yang ingin ditegaskan oleh bos tim LCR Honda, maka keputusan Nakagami di Motegi, bukan karena tekanan Honda. Itu persepsi yang salah.
“Honda tidak menekan acara ini, bahkan jika semua orang berpikir begitu.Honda sebenarnya tidak ikut campur. Itu adalah keputusan Taka setelah berkonsultasi dengan dokternya. ”
BACA (JUGA) : ECU Tim Pabrikan MotoGP Dan Satelit Terancam Berbeda Karena Produsen Belum Siap
“Kami mungkin telah melakukan kesalahan sebagai sebuah tim. Karena kita seharusnya benar-benar mengeraskan jari kelingking pada sarung tangan. Sambil menunggang motor, Taka terus menggerakkan jari kelingkingnya. Ini membuat lukanya semakin besar. Itu sebabnya dokter kemudian memerintahkan dan melakukan operasi kedua untuk menghindari infeksi, ”terang Lucio Cecchinello selaku manajer tim LCR Honda.
BACA (JUGA) : Siapa Tertarik ? Juara Dunia Moto3 Izan Guevara (18 Tahun) Cari Tim MotoGP Dalam 1-2 Tahun Kedepan
“Saya mengalami cedera serupa saat menjadi pembalap. Jadi sekarang saya menyalahkan diri saya sendiri karena tidak bersikeras, dengan tim Taka, untuk sepenuhnya mengistirahatkan jari kelingkingnya untuk MotoGP Motegi. Itu bisa dihindari agar cedera menjadi lebih besar. Saya menyesal tidak menegaskan diri saya dalam hal ini. Saya merasa itu adalah kesalahan saya. Di sisi lain, tentu saja saya bukan seorang dokter !, “tambah Lucio Cecchinello yang dilansir dari Speedweek. BB1
