Siapa Pembalap Indonesia Pemegang Rekor Kontrak Termahal Dalam 1 Dekade Ini ? Berapa ?

BeritaBalap.com-Menarik untuk mencermati, sebetulnya siapa rider atau pembalap Indonesia yang memegang kontrak termahal dalam kurun 1 dekade atau 10 tahun ini ? Maksudnya kontrak yang diberikan tim kepada pembalap untuk masa per-tahunnya.

Apakah ada yang baru atau yang lama belum terpecahkan ? Ternyata rekor Hokky Krisdianto belum juga terpecahkan. Tepatnya saat ditakeover atau diambil tim Honda Tunas Jaya di musim balap 2012. Jadi sudah 8 tahun lalu ya bertahan. Belum terpecahkan ya !!!

“Saat itu, saya dikontrak 1 tahun dengan nilai Rp. 650 juta, “tukas Hokky saat ngobrol bareng penulis pada suatu tempat ngopi yang populer di wilayah Sleman, Yogyakarta.  Saat itu, Hokky juga ditemani isteri tercinta. Sebelumnya kita juga kuliner sop kambing di salah tempat yang populer di depan RS Panti Rapih Yogyakarta. Seharian ngobrol ngalor-ngidul sejak siang euy !

koizumi

Oh ya, saat ini Hokky konsen sebagai pemilik tim Honda Duck57. Tahun depan (2020) sudah masuk tahun ke-3. Yang pasti, ada sponsor besar baru. He he he he… Nanti ya beritanya di awal tahun untuk menghormati sponsor-sponsor lainnya. Pada bagian lain, Hokky juga pernah bersama Yamaha RPM (2013) dengan nilai Rp. 350 juta/tahun. Ini sama yang dipegang Rafid Topan (2019) sesuai pengakuan owner team PARD, Fritz Yohanes

Hokky Krisdianto, pemilik tim Honda Duck57 yang siap masuk tahun ke-3 (2020)

Sedikit informasi saja, bicara prestasi Hokky yang lahir pada 15 November 1980 ini sudah tidak terhitung. Diantaranya ialah jawara Indoprix (2008-2009), Motoprix, Yamaha Cup Race, termasuk juga memeluk jawara YACR (Yamaha Asean Cup Race) Malaysia (2007). Termasuk di level Asia Road Race Championshp (ARRC 2010) yang berada di peringkat akhir ke IV (Underbone 115 cc 4 Stroke).

Juga pernah merebut medali emas pada PON XVI Sumsel dan PON XVII Kaltim untuk kontingen Jawa Tengah. Hokky sendiri mengawali keiikutsertaan balap di kategori pemula mulai 1996. Sempat berlabuh di tangan dingin tuner Rinut dan Om John, keduanya asal Semarang hingga akhirnya jatuh ke pelukan mekanik Sri “gandhoel” Hartanto pada era underbone 2 tak.

Kemudian pada 2001 ditarik tim CMS Jakarta (Champion Motor Sport) dan kemudian di era 4 tak bergabung di tim Yamaha Star Motor yang dikomandoi Almarhum Benny Djatiutomo. Itu sejak 2004. Ada lagi hal menarik yang diungkapkan Hokky yang bermukim di Muntilan, Jawa Tengah. Ini saat bernaung di tim Yamaha Petronas Star Motor yang memang kerap sekali meraih podium jawara. “Saat itu dalam 1 tahun, saya total bisa memperoleh pemasukan uang antara 800-900 juta, “tambah Hokky. Wow.. mantap sekali ! BB1

Facebook Comments

You May Also Like