Terjawab Sudah Soal Teori Konspirasi Ban Rusak Milik Jorge Martin Saat di Qatar ! Apakah Betul ?

BeritaBalap.com-Teori konspirasi sehubungan penggunaan Ban Michelin yang tidak berkualitas pada motor Jorge Martin dalam seri MotoGP Qatar memang sempat mengemuka. Dalam hal ini, pihak Michelin langsung meresponnya dengan keras. Termasuk dalam data investigasi aktual yang mereka lakukan.

BACA (JUGA) : Penggemar Balap Di Italia Benci Keputusan Ducati Yang Kontrak Marquez ? Ini Jawaban Dall’Igna

 “Saya tahu upaya apa yang kami lakukan. Seringkali kritik tidak berdasar, kami mendengar konspirasi, ban rusak sengaja diberikan, itu tidak masuk akal. Menyalahkan ban adalah alasan yang paling mudah. Tapi sayang sekali tidak ada yang memperhatikan 36 rekor yang tercipta, atau seperti di Indonesia, Qatar dan Valencia pada aspal baru dimana spesifikasinya sesuai target. Ini hasil yang bagus tapi hanya sedikit yang melihatnya, “jelas Piero Taramasso, Bos Michelin yang dikutip dari Gazzetta dello Sport.

koizumi

“Memang benar bahwa musim yang tenang berakhir dengan cara yang penuh gejolak. Saya yakin banyak faktor yang berkontribusi mulai tekanan perebutan gelar, pasar pembalap yang terbuka, regulasi tekanan ban, diperkenalkannya Sprint yang menambah beban ketegangan.Kemudian, di Qatar, performa Jorge yang tidak sesuai ekspektasi menimbulkan kontroversi dan diskusi, ”tambah Piero Taramasso.

BACA (JUGA) : Giliran Dall’Igna Bicara Apakah Ada Kemungkinan Marquez Masuk Tim Pabrikan Ducati ?

Pihak manajemen Michelin menegaskan bahwa mereka melakukan penelitian mendalam soal kualitas ban tersebut. Disebut bahwa jika memang rusak, maka data catatan waktu Jorge Martin di awal-awal lap tidak bisa sama dengan Francesco Bagnaia ‘Pecco’.

Termasuk bisa melibas beberapa pembalap saat lap-lap awal terebut. Ini yang tidak masuk akal jika memang diklaim bannya jelek. Alhasil, ada sisi lain yang membuat penurunan kinerja ban Jorge Martin.

BACA (JUGA) : Walau Sudah Ketuk Palu, KTM Tentang Keputusan Hak Konsesi Yang Bantu Yamaha Dan Honda

“Kami melakukan analisis pada mesin tempat ban tersebut dibuat, memeriksa kualitas dan proses pengangkutan, riwayat karet, apakah sudah dipanaskan atau tidak, tidak ada masalah manufaktur atau kualitas. Itu sudah pasti.

“Ban yang tidak berfungsi, maka tidak berfungsi pada lap pemanasan dan sejak lap pertama membuatnya lebih lambat sedetik. Saat 6-7 lap pertama lumayan. Pada lap ke-4 dan ke-7, ia mencatatkan waktu yang sama dengan Bagnaia, “terang Piero Taramasso.

“Dia gagal memulai, namun mampu memulihkan 3-4 posisi, jika ban tidak berfungsi, dia tidak dapat melakukannya. Sisanya adalah faktor balapan yang menyebabkan kerusakan pada ban belakang, dan kemudian ban depan, pada akhirnya menyebabkan dia mencatatkan waktu satu detik lebih lambat, ”timpal Pierre Taramasso. BB1

Facebook Comments

You May Also Like