BeritaBalap.com – GP Australia di sirkuit Phillip Island lalu adalah debut Johann Zarco menggunakan Honda. Namun siapa yang tahu, ternyata menerima pinangan LCR Honda untuk 3 seri ke depan, merupakan keputusan nekat Johann Zarco. Bahkan bisa dibilang, Zarco meninggalkan KTM tanpa memiliki plan B sama sekali.
Sebenarnya niat hengkang dari KTM sudah terjadi jauh hari. Di GP Austria Johann Zarco bertemu dengan boss KTM, Stefan Pierer dan mengutarakan untuk menghilangkan klausul kontrak setahun berikutnya (2020), dan menghapus sisa kontrak setelah GP san Marino untuk musim 2019. Seperti diketahui kontrak Johann Zarco bersama KTM adalah 2 tahun.
BACA (JUGA) : MotoGP Australia : Pertama Naik Honda Dan Lebih Baik Dari Lorenzo, Apa Respon Zarco ?
“Bagiku, ini bukanlah situasi yang aman. Ya, saya masih punya 1 tahun kontrak, namun apa jadinya jika saya kehilangan skill karena tidak balapan. Jadi saya membuka peluang untuk mencari kesemparan naik motor laun. Karena cita-cita saya adalah juara dunia,” jelas Johann Zarco.
Pada kenyataannya, Zarco mengakui kalau tidak cocok dengan KTM RC16. “Tidak ada motor yang jelak dan bagus, yang ada hanya motor juara. Saya tidak bisa cepat dengan KTM, seberapa pun saya mencoba, motor itu selalu bilang tidak,” lanjutnya.
BACA (JUGA) : Benarkah Johann Zarco Hanya Balap 3 Seri Bersama LCR Honda?
Menurut Zarco antara rider dan motor harus memiliki chemistry. “Memang motor hanya seonggok besi, namun dia punya jiwa. Dan chemistry saya tidak bisa beresonansi dengan KTM RC16. Kami tidak bisa klik. Semakin sering naik, justru semakin saya tidak mengerti dengan motor,” cerita Johann Zarco.
Johann Zarco takut akan kehilangan kepercayaan dirinya dengan motor. Apalagi saat bersama KTM, posisinya sulit beranjak dari 15 besar. “Itu yang saya tidak inginkan. Terus menerus berada di posisi 15 akan menghancurkan rasa percaya diri. Dan saya tidak menginginkannya,” papar Johann Zarco.
BACA (JUGA) : Johann Zarco : Apakah Pintu Terbuka Di Tim Repsol Honda ?
Walau tanpa plan B untuk masa depan, Johann Zarco memiliki passion tinggi di MotoGP. Bahkan berani mengorbankan kontrak milayaran Rupiah demi terus berada di atas jok motor.
“Saya hanya punya waktu 4 tahun untuk bisa juara dunia, dan tidak ingin membuang waktu hanya dengan berdiam diri. Saya lebih menikmati berada di atas motor. Kehilangan $1 juta (akibat putus kontrak) akan terbayar jika saya bisa cepat di atas motor. Memang uang yang didapat membuat hidup saya mudah, namun saya tidak bahagia,” sebut Zarco.
Keputusan berat ini yang membuat Johann Zarco nekat. Bahkan pinangan Yamaha untuk menjadi test rider resmi musim depan pun, pada akhirnya gagal karena di sisa 3 seri, Johann Zarco menerima pinangan Honda.
Untuk terus berada di Honda, apalagi menggantikan Jorge Lorenzo, Johann Zarco pun tidak berharap banyak. “Masa depan Lorenzo tergantung dari dia sendiri. Saya hanya mengambil kesempatan untuk mengendarai LCR Honda dan menunjukan apa yang saya bisa lakukan,” tutup Johann Zarco. WIC