BeritaBalap.com-Beredar isu atau rumor bahwa sistem peserta kelas expert (OP1) dalam Kejurnas OnePrix 2023 adalah kembali ke model lama saat terakhir dipakai dalam Kejurnas OnePrix 2019 (sebelum vakum karena pendemi Covid-19). Jadi semua pembalap seeded ditampung dan diterima dan ditimang-timang untuk kemudian diadu dalam sesi kualifikasi.
BACA (JUGA) : Wow ! Aldi Satya Mahendra Tembus 53,1 Detik Latihan Hari Ke-2 Di Sentul Dengan Pelek 1.85
Jadi mereka diseleksi dan selanjutnya diambil sejumlah peserta sesuai dengan kebutuhan starting grid (biasanya berdasarkan trek). Mungkin sekira 24-27 starter ataupun lebih. Artinya akan ada beberapa pembalap yang siap masuk kotak tidak menjalani race.
Sebetulnya, penulis mencoba untuk mengontak Medya Saputra sebagai regulator karena merupakan direktur on road Olahraga Motor PP IMI. Tetapi belum direspon. Setelah berita ini, akan kita coba lagi untuk mengkonfirmasi. Tujuannya untuk menanyakan apakah memang berubah seperti itu. Maksudnya tidak seperti OnePrix 2022.
BACA (JUGA) : Jawara MotoPrix 2022 Jawa Gugat Slot OnePrix 2023 Miliknya Hilang, Padahal Sudah Punya Tim
Jika betul adanya, maka konteks ini diklaim untuk menampung aspirasi tim-tim yang ingin balapan Kejurnas OnePrix 2023. Maklum saja, mereka sudah melakukan banyak persiapan. Banyak biaya yang sudah dikeluarkan. Namun memang konsekuensi logisnya adalah kualitas Kejurnas MotoPrix 2023, khususnya region Jawa akan terimbas kualitasnya. Misi untuk memperbaikinya adalah seperti kata pepatah : ‘jauh panggang dari api‘.
Oh ya, ada pendapat mayoritas yang banyak beredar, bahwa disebut biaya balap Kejurnas MotoPrix itu hampir sama dengan Kejurnas OnePrix. Padahal dalam pentas OnePrix ada siaran live stasiun TV yang menjadi kebanggaan tersendiri dan pastinya lebih heboh. Logika sederhana ini yang pada akhirnya membuat tim banyak yang lebih memilih OnePrix saja. BB1