BeritaBalap.com-Kenapa perdebatan soal uang deposit 50 juta OnePrix 2024 menjadi masalah serius yang tidak diinginkan manajemen tim ? Maklum saja, itu dihitung bukan per-tim, tetapi dalam konteks per-rider ataupun per-kelas adalah sangat besar nilainya.
Alhasil dengan 3-4 pembalap, maka mereka harus menyiapkan uang sekira 150-200 juta. Memang betul, bahwa uang ini akan dikembalikan saat akhir kompetisi OnePrix 2024, walaupun memang harus sabar menunggu dan menanti dan menunggu.
Tetapi bukan itu esensinya problemnya. Tetapi fakta bahwa tim di awal tahun itu butuh biaya besar. Manajemen tim butuh uang besar untuk persiapan kompetisi. Misal, untuk awal Maret akan dilangsungkan seri 1 Kejurnas MRS 2024 di Mandalika Lombok. Bukan rahasia umum, balapan di Mandalika itu budget duitnya gede. Rata-rata 75-150 juta per-tim. Padahal, tidak ada sejarahnya uang sponsor 2024 bisa cair di awal tahun.
Pada bagian lain, mekanik-mekanik berbasic Yamaha juga harus meriset ulang motornya. Ini seiring dengan perubahan regulasi dimana RPM MX King wajib dibatasi (RPM 14.500) dan diameter klep wajib lebih kecil (22/19 mm) dari Honda. Tujuannya agar balapan lebih seimbang. MX King tidak terllau mendominasi.
“Kalau untuk 2 motor spek seeded yang baru saya garap, itu biayanya sekitar 150-200 juta. Karena regulasi baru 2024, jadi harus melakukan beberapa kali set-up di sikruit, “ujar Gendut GDT Racing yang memang membangun 2 motor baru untuk 2 seeded tim Yamaha Aditama SCM Racing. Maksudnya untuk Candra Hermawan dan Bintang Nur Alif.
“Kalau awal tahun dipastikan biayanya sangat besar, Mas. Regulasi tidak berubah saja sudah besar karena kita bangun mesin baru, apalagi dengan perubahan aturan pembatasan RPM dan diameter klep wajib lebih kecil. Kan harus cari settingan baru lagi. Belum lagi set-up di trek. Belum lagi trial dan errornya, “timpal Bima Aditya The Strokes55 yang mengawal tim Yamaha Ziear ARL The Strokes55 dengan duet seeded Alfi Husni dan Aldiaz Aqsal. BB1