Perdebatan Regulasi MotoGP 2027-2032, Ducati dan Honda Pengen Mesin Hybrid, 3 Pabrikan Menolak !

BeritaBalap.com-Sudah dibicarakan dan diskusikan. Termasuk nanti akhir tahun 2023. Ini soal kesepakatan bersama pabrikan sehubungan regulasi untuk MotoGP 2027 hingga 2023. Jadi yang berlaku saat ini sampai dengan 2026.

BACA (JUGA) : Waduh, Ada Kabar Buruk Lagi Dari Marc Marquez ! Kenapa Lagi Ini ?

Anyway, Dorna dan FIM plus asosiasi pabrikan speeda motor (MSMA) sudah membicarakannya lebih dini. Lebih cepat lebih baik. Mereka akan menemukan persepsi yang sama. Suara pabrikan yang dominan yang akan berlaku.

koizumi

Perdebatan yang muncul adalah keinginan Ducati ditambah Honda yang ingin mesin hybrida. Maksudnya, mesin dengan penggerak bahan bakar dan listrik.

BACA (JUGA) : Kasihan Miguel Oliveira Cedera Lagi, Tidak Balap Lagi Di Le Mans

Ducati menginginkan hal tersebut karena memang sistem tersebut sedang dikembangkan di perusahaan induk VW dimana Audi sebagai anak usaha akan mengikuti balap Formula One tahun 2026. Kalau Honda, di Jepang sana sudah memiliki pengalaman mesin hybrid pada tim F1 Honda Racing.

Namun konteks ini ditentang 3 pabrikan (KTM, Aprilia dan Yamaha). Bos KTM Pit Beirer berani memastikan untuk masalah mesin tidak banyak berubah (tetap 1000 cc). Tetap seperti sekarang karena suara mereka lebih kuat (3 pabrikan, red).  Pada bagian lain, masalah pembatasan pengembangan aerodinamika harus diperjelas. Ini penting. Biaya relatif besar jika tidak dibatasi. Hal tersebut yang dijelaskan panjang lebar oleh Pit Beirer,

BACA (JUGA) : Toprak Harus Pindah Ke MotoGP, Kenapa ? Ini Alasan Logis Jorge Lorenzo

“Seharusnya sepeda motor tidak menjadi lebih cepat, biayanya juga tidak boleh naik. Karena itu tidak akan ada penggerak hybrid, mesin bersilinder 1000 cc harus dipertahankan, pengembangan aero yang harus dikekang agar biaya tidak lepas kendali, “ujar Pit Beirer selaku Direktur Olahraga KTM.

“Dalam pembicaraan awal untuk peraturan 2027, yang sedang kami lakukan, ada keinginan yang jelas dari hampir semua pabrikan untuk melepas perangkat ketinggian berkendara, termasuk perangkat start. Karena semua orang memiliki perangkat ini sekarang, dan hanya menjadi berbahaya jika perangkat awal tidak dapat dimatikan di tikungan pertama, kami  memiliki masalah seperti yang dialami Jack Miller di Silverstone beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, saat ini ada suasana hati yang dapat menyebabkan perangkat ini dilepas. Kemudian kami sudah memiliki beberapa tombol lebih sedikit di setang, yang meningkatkan keamanan pembalap.

BACA (JUGA) : Masih 18 Tahun ! Ini Profil Rider Moto3 Ivan Ortola Borong Jawara Austin Dan Jerez

“Pada sisi lain, saya melihat pembatasan jam di terowongan angin seperti di Formula 1 bermasalah. Kami bisa memikirkannya, tetapi peraturan seperti itu relatif sulit untuk diperiksa karena tidak ada yang tahu kapan kita berada di terowongan angin di Red Bull di Inggris. Kami juga tidak tahu kapan Honda akan berada di suatu tempat di terowongan angin di Jepang. Itu sebabnya saya lebih suka membuat kerangka kerja melalui peraturan teknis. Itu lebih masuk akal daripada mengirimkan mata-mata untuk memantau para teknisi aerodinamika yang bekerja di terowongan angin, “tambah Pit Beirer. BB1

Facebook Comments

You May Also Like