Tombol Misterius Ducati Apakah Fungsinya Mirip DRS Di F1?

BeritaBalap.com – Saat test IRTA Qatar hari pertama, semua mata tertuju pada Ducati. Tombol misterius yang melekat pada setang kiri benar-benar mengundang spekulasi. Banyak pengamat mengatakan bahwa itu adalah pengembangan dari holeshot device.

Pada kenyataannya adalah tombol tersebut mampu mengubah ketinggian motor ketika bergerak. Artinya rider Ducati bisa menaikan dan menurunkan centre of gravity ketika sedang riding sekalipun.

BACA (JUGA) : Musim 2020 Winglet Fleksibel Dilarang

koizumi

Inovasi Ducati ini sebenarnya sudah dilakukan sejak musim 2019. Hanya, pada masa itu perhatian hanya fokus pada holeshot device untuk start. Saksi mata mengatakan bahwa Ducati bisa naik dan turun ketika melaju, dan saksi matanya adalah Alex Rins.

“Saya pernah bertarung dengan Jack Miller beberapa lap di Sepang (tahun lalu). Kami sangat dekat sehingga saya bisa melihat dengan jelas Ducati bisa menciut (turun) ketika di trek lurus dan kembali mengembang (tinggi) saat akan masuk tikungan,” jelas Alex Rins yang pernah menyaksikan langsung hal tersebut tahun lalu.

BACA (JUGA) : Alat Ini Dipakai Untuk Uji Winglet Motor MotoGP, Alat Apakah Gerangan?

Apakah tombol ini hanya untuk menaik turunkan centre of gravity saja? mari coba perhatikan, Ducati menjadi satu-satunya tim yang sangat memikirkan aerodinamik. Dan nampaknya tombol tersebut selain sebagai pengubah centre of grafity juga berhubungan dengan aerodinamik.

Yap, winglet Ducati membutuhkan perubahan sudut agar lebih maksimal menciptakan down force dan juga mampu mengurangi gaya drag saat trek lurus untuk mendapat top speed lebih tinggi.

BACA (JUGA) : Lepas Semua Target Pembalap, Bidikan Ducati Kini Jatuh Pada 4 Rider Ini, Siapa Saja?

Efek perubahan posisi ketinggian motor tersebut juga mengubah winglet Ducati secara keseluruhan. Jadi terbayang DRS pada mobil F1. DRS yang merupakan drag reduction system (DRS) pada mobil F1 bertugas agar down force meningkat ketika menikung, dan mengurangi hambatan saat di trek lurus. Bedanya, DRS pada F1 dikendalikan secara elektronik.

Di MotoGP, perangkat tambahan elektronik sangat dilarang oleh regulasi. Untuk mengakali itu, Ducati menggunakan perangkat mekanik. Lantas kenapa tidak langsung pada winglet? Seperti diketahui bahwa winglet fleksibel juga dilarang regulasi, sehingga untuk menggerakan posisi sudut winglet, Ducati menggunakan cara yang tidak lazim, yakni dengan menggerakan seluruh bodi motor. Pintar.

BACA (JUGA) : Tes MotoGP Qatar (Hari 1) : Suzuki GSX-RR Tercepat, Rins-Mir Posisi 1-2, Apa Sebabnya ?

Perlu diketahui juga bahwa aerodinamika Ducati tidak sebatas pada winglet, seluruh bodi motor memiliki andil besar untuk meningkatkan down force ketika menikung dan mengurangi gaya drag saat di trek lurus. Sehingga Ducati memiliki traksi lebih bagus saat menikung, dan berkurang gaya drag manakala berada di trek lurus.

“Ducati dikenal dengan inovasinya dan kami menemukan sesuatu yang baru. Bisa saya katakan, kami sangat bangga kami banyak memiliki inovasi, setidaknya dalam 5 tahun terakhir di MotoGP. Dan kami sangat percaya diri bahwa kami melakukan satu langkah lebih maju,” jelas Davide Tardozzi, manager tim Ducati.

BACA (JUGA) : Tes MotoGP Qatar (Hari 1) : Marquez Marah, Sebut Semua Rider Honda Punya Masalah, Apa Ya ?

Beberapa inovasi Ducati memang membuat heboh. Sebut saja mulai winglet pada fairing lantas ada fairing untuk pelek depan dan belakang dan yang paling tahun lalu adalah holeshot device yang membantu rider saat start. Kini yang terbaru tombol misterius yang digunakan saat test IRTA Qatar.

Nah, menurut Ducati, inovasinya tersebut tidak menyalahi regulasi. “Pada umumnya kami sudah berdiskusi dengan Dorna dan direktur teknik MotoGP,” tutup Tardozzi. WIC

Facebook Comments

You May Also Like