Irwan Ardiansyah Kasih Saran Penting IMI Buat Penjenjangan MX Yang Realistis

BeritaBalap.com-Irwan Ardiansyah, pelaku senior balap motokros (MX) memberikan masukan penting buat pejabat IMI yang berhubungan dengan dunia MX. Ini soal peninjauan regulasi yang lebih realistis. Yang lebih masuk akal untuk menggairahkan balap nasional.

Kondisi demikian menjadi perhatian serius juara nasional motocross SE125 sebanyak 7 kali berturut-turut (1996-2202) setelah melihat fenomena sepinya pembalap senior. Maksudnya senior, yang berjibaku di kelas 250 cc ataupun 450 cc. Yang perlu ditegaskan, doi merupakan pemain langsung selama puluhan tahun. Bukan sekedar mengamati dan berkomentar.

Lebih lanjut, kondisi makin miris ketika dikomparasi atau dibandingkan tahapan sebelumnya yang justru sangat ramai animonya. Mulai SE50, lanjut SE65 dan 85 cc. Bahkan ada yang didesain dalam beberapa strata, misal SE65 Novice dan seterusnya. Begitu menggembirakan di tahapan bawah atau anak-anaknya.

koizumi

“IMI harus memperhatikan hal ini. Dimana kesalahannya ? Karena kadang terlalu cepat untuk menaikkan level atau tingkatan pembalap. Jangan hanya semata-mata berpatokan umur. Harus luwes juga karena di Eropa dan Amerika juga tidak semata-mata menerapkan aturan FIM. Ada yang diubah mereka, “terang Irwan Ardiansyah yang belum lama ini melakukan training MX buat anaknya, Sheva Ardiansyah dan Ryan Ardiansyah di USA selama sekira 1 bulan.

“Jadi kita harus menyesuaikan kondisi yang ada di kita saat ini. Jika memang ia juara di suatu kategori, oke dinaikkan ke level selanjutnya. Namun jika tidak pernah menang, kemudian dinaikkan kelasnya, ini yang harus diperbaiki. Ini yang menjadi masalah sepinya pembalap senior. Sekali lagi, harus disesuaikan kondisi kita, “tambah Irwan Ardiansyah.

Pada sisi lain, Irwan Ardiansyah juga kurang setuju jika ada yang berpendapat kalau problem ini dikarenakan masalah biaya. Alasan yang kurang tepat.

“Kalau soal biaya, itu alasan yang kurang tepat. Karena justru biaya balap grestrek itu lebih besar karena harus riset mendalam sehubungan mesin. Kalau MX, seperti yang saya lakukan, memang membeli motor 1 unit sekitar 120 juta tetapi dapat dijual kembali tahun berikutnya menjadi 80 juta. Kalau untuk motor grestrek justru lebih sulit menjualnya, “timpal Irwan Ardiansyah yang saat ini sudah berusia 44 tahun dan langganan juara di kelas Ex Pro 35 Tahun Keatas.

Semoga ada perbaikan kedepan untuk lebih mencermati masalah demikian dan mencari solusi bersama. Semua demi kemajuan mx nasional. BB1

 

 

Facebook Comments

You May Also Like