Totok “Honda Fasttech” : Seri 1 Oneprix Lebih Kondusif di Bukit Peusar Tasikmalaya

BeritaBalap.com-Wacana penyelenggaraan seri pertama balap OnePrix 2020 pada Agustus nanti ialah di trek Sentul Kecil, Bogor. Pihak OMM selaku promotor penyelenggara dan PP IMI sudah sepakat untuk menghajat OnePrix 2020.

Beranjut OMM melakukan meeting online dengan para manajer tim dan keluar pula output masukan dalam berbagai hal. Salah satu yang menarik dibahas ialah topik trek dimana sebagian besar manajer tim tidak setuju jika semua seri berlangsung di Sentul Kecil. Ini menguntungkan tim-tim yang dekat sana saja.

Harus dibuat lebih adil dan merata seperti musim 2019 lalu. Sama rata dan sama rasa. Itu saran dari Slamet Suroto, akrab disapa Pak Totok Fasttech selaku pemilik tim Honda Fasttech yang berbasecamp di Sleman, Yogyakarta. Terlebih pula, sebagian besar tim itu homebasenya atau markasnya di Jateng-DIY. Bisa jadi lebih dari 70 persen.

koizumi

BACA (JUGA) : OMM Meeting Online Dengan Perwakilan Manajer Tim (OnePrix 2020), Ini Masukan Yang Diberikan

“Kan sebagian besar tim itu markasnya di Jateng-DIY. Harusnya ada Bukit Peusar Tasik ataupun Bung Tomo seperti tahun lalu. Lagian kalau di Sentul Kecil, itu masuk wilayah Bogor yang kondisinya masih berubah-ubah sehubungan Covid-19. Bahkan lebih baik Tasikmalaya. Belum lagi kesana lewat DKI Jakarta. Nah, ini bisa menjadi masalah juga, “terang Pak Totok yang diperkuat seeded Wilman Hammar, populer disebut Willy Hammer.

“Bahkan menurut saya, Tasikmalaya itu untuk saat ini paling baik dibanding Sentul ataupun Bung Tomo, jika kita mengacu data penyebaran Virus Covid 19, baik dalam konteks person yang positif, juga yang PDP dan ODP. Secara geografis, ya hampir ditengah-tengah antara tim yang bermarkas di Jakarta-Bogor dengan yang ada di Jateng-DIY, “tambah Pak Totok yang jika mengacu pada durasinya di dunia balap nasional, maka dia yang paling senior.

BACA (JUGA) : Novi Bahtera Racing : Saya Bukan Tidak Setuju Balapan 100 Persen, Tetapi…

Yang pasti, perkembangan situasi akan terus berjalan. Kalau saat ini memang Bogor masih tinggi. Lebih dari 850 kasus pada Sabtu kemarin (13 Juni) mengacu data Gugus Tugas Covid-19. Pihak OMM dan PP IMI pastinya akan mencermati masukan tersebut ketika dikorelasikan dengan data Covid-19 dan pilihan sirkuit yang relatif lebih safety.

Terpenting pula, segera dibuat aturan protokol Covid-19 yang lebih detail. Lebih komprehensif. Sebagai ilustrasi saja, kabarnya untuk protokol MotoGP terdiri dari 40 jalaman. Diantaranya, bahwa antar 1 motor dan motor lain walau 1 tim terpisah jarak minimal 2 meter, termasuk orang-orangnya terpisah juga.

Kemudian pembalap harus pakai face-shield setelah membuka helm. Pengecekan intensif sebelum berangkat, bahkan 1 minggu sebelum balapan (10 Juli) sudah beres, racedaynya 19 Juli. Jika ada yang positif, tunggu 3-4 hari dan cek ulang. Jika positif dilarang berangkat. Dan masih banyak lagi. Mantapnya, jika ada yang melanggar, siap diusir dari sirkuit.  BB1

Tonton VIDEO Tentang Perkiraan Biaya Balap Asia Road Race (ARRC) : 

Facebook Comments

You May Also Like