Ini Rahasia Ninja FFA Sapi Edan Racing Team Feat C-Duckz Racing, Podium IDC 2020 Wonosari

BeritaBalap.com-Kompetisi pacuan kelas bergengsi FFA (Free For All) semakin sengit dan zona pertarungannya kian all out. Tegang dan dag.. dig.. dug.. der.. menyaksikannya. Terbukti nyata saat event seri 1 IDC di lintasan Lanud Gading Wonosari, Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Salah satunya yang menarik dicermati ialah kudapacu berbasis Ninja tahun 2011 milik Sapi Edan Racing Team Feat C-Duckz Racing Yogyakarta. Jadi, Arifin akrab disapa Ipink selaku owner tim berlokaborasi dengan Danang Brengos sebagai tuner C-Duckz Racing.

Mereka terbukti mengukir best time 06.708 di lintasan 201 meter dan merebut juara 5 FFA lewat joki Aji Herlambang asal Klaten. Hasil lombanya bisa dicek disini : Hasil Lomba IDC 2020 Seri 1 Wonosari. Sebetulnya, bukan hanya Aji Herlambang sebagai joki andalannya, melainkan juga Yudha AP. Namun doi gagal masuk jajaran podium 5 besar. Gak masalah ya, masih ada kesempatan lain. Semoga lebih baik.

koizumi

BACA (JUGA) : “Padepokan Sinau Bareng” Mekanik Danang C-Duckz Tetap Jalan, Dibatasi 5 Murid

Lebih lanjut, adalah menarik untuk mencermati rahasia dapur pacunya. Pertama, sehubungan perangkat pensuplai bahan bakar dan udara. Dalam hal ini mengandalkan karburator Keihin PWK38 yang direamer menjadi 41.5 mm. Langkah reamer pastinya untuk membuat pasokan gas aktif lebih padat merayap. Jangan sampai kelaparan ! Utamanya di RPM atas, nggak boleh ngos-ngosan.

Berikutnya set-up main jet diplot pada 160 dan pilot jet 70, sedang daun membran pakai V-Force3. Sampai disini alirannya terasa ces-pleng. Ruang bakar tidak boleh terlalu kering. Itu beresiko. Perihal gigi rasio, disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai ada jeda dalam setiap perpindahan.

Ingat, treknya hanya 201 meter. Harus rapat-rapat biar terasa dalam berbagai goyangan persneling. He he he he he… “Perbandingan gigi rasionya fokus rasio 1-2, untuk rasi0 1 pada angka 17-30, kemudian rasio 2 (20-27),” ujar tuner bermarkas di Jl. Nogobondo 16, Kel. Rejowinangun, Kec Kotagede, yogyakarta yang mematok perbandingan kompresi 14.5:1.

Sedangkan kinerja pengapian diusung CDI milik RC100 dan koil menggunakan YZ125. Otak pengapian tersebut mampu lebih tinggi dalam pencapaian RPM. Tenaganya tidak hanya teriak, tapi terus mulur.

Oh ya, untuk melayani pembesaran kapasitas mesin dipakai piston Kawahara diameter 63mm dengan dukungan krus as ZX. Bicara pemakaian knalpot, pastinya ramuan C-Duckz Muffler. Tuner tahu kebutuhan mesin, apalagi doi juga mantan joki. Memang kadang-kadang masih tampil. Itu kalau nggak lagi takut. Maklum sudah berumur juga.

“Untuk perbandingan final gear untuk lintasan 201 meter efektif pada angka 13-38, “tutup Danang Brengos yang dikompaki Ipink. Pastinya mereka sepakat untuk mengejar catatan waktu yang lebih tajam lagi kedepannya. You

Facebook Comments

You May Also Like