Rahasia Korekan Ninja 150 Std Dwi Batank, Catat 7,1 Detik ! Tercepat Dragbike 2018 Kajen (29 Juli)

Beritabalap.com-Turun di kelas Sport 2 Tak 150 cc Frame Standar, maka kompresi pada Ninja 150 yang digeber Dwi Batank, joki senior asal Semarang, Jateng diplot pada perbandingan 8,2 : 1. Itu dianggap ideal untuk bertarung dilintasan sirkuit alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan, Jateng, Minggu kemarin (29 Juli). Tenaga liarnya masih bisa dikendalikan Dwi Batank yang memang demen yang liar-liar.

Lebih lanjut, mekanik Botter bahwa rumusan kompresi tersebut dari hasil head-cylinder yang dipapas 1,5 mm dan hasilnya tinggi nat menjadi 1 mm. Itu celah piston ketika bergerak menuju Titik Mati Atas (TMA). Sudut squishnya 130 derajat sesuai dengan dome piston yang notabene menggunakan model standar. Ini diklaim optimal saat langkah kompresi.

Dwi Batank (tengah) dengan Ninja Standar 7,1 detik

Bagaimana dengan port-exhaust ? Tinggi lubangnya 30 mm diukur dari bibir atas silinder dan lebarnya 41 mm. RPM tengah-atas yang menjadi fokus perhatian. Oh ya, hasilnya Ninja Standar yang memilih line B ketika melakukan start ini melesat tanpa bayangan dengan torehan waktu yang bikin wow, yakni 07,185 detik.

koizumi

Baca (juga) : Dragbike 2018 Kajen, Pekalongan : Diramaikan 265 Starter, Ini Hasil Juaranya

“Kondisi lintasan juga menjadi faktor penentu, mulai dari start hingga finis itu rata. Hanya saja titik pengeramannya kurang panjang, ’’terang Dwi Batank yang juga mengatakan sebelum datang ke Kajen, Ninja-nya sudah torehkan best time 07,2 detik. Meski demikian, Botter selaku tuner yang selalu rendah hati dan murah senyum ini tidak langsung mengklaim kalau karyannya hasil dari pemikiran sendiri.

Peran pebalap dan berbagai masukan dari pebalap jadi juga menjadi sesuatu hal yang penting. Hemmm, sedap didengar. Selain itu, hadir dukungan perangkat pengapian Suzuki RC dengan koil milik KX 85 saja. Alasan sederhananya, power dari tengah ke atas itu dapat banget. Biar performa semakin mantap, busi racing pun diaplikasikan yaitu B95EGV.

Rasio juga kita bikin berat dengan perbandingan rasio 1 yang 16/29, lanjut rasio 2 (19/27), sedangkan rasio gigi 3 di angka (24/Std), sedangkan persneling 4 dengan dukungan permandingan gigi 23/std, lanjut rasio 5 dan 6 yang masih standar juga. Oke, kita tunggu saja ya konsistensi prestasinya saat event di Kroya, Cilacap, Jateng pada tanggal 12 Agustus nanti. D 14 N

Facebook Comments

You May Also Like