TGA 2022 Boyolali : WR 155R Merajai ! Apakah Boleh Regulasi DOHC ?

BeritaBalap.com- Menginjak seri kedua Trial Game Asphalt (TGA) 2022 yang dihelat di sirkuit gokart Boyolali Jateng Jum’at-Sabtu 30 September hingga 1 Oktober kemarin, tampak fakta yang sangat mengejutkan dimana dominasi Yamaha WR 155 sudah tak terbendung.

BACA JUGA : Hasil Juara Trail Game Asphalt 2022 Seri 2 Boyolali

Fakta di lintasan mayoritas starter yang diisi oleh mesin SOHC seperti WR155R, Kawasaki KLX 150 maupun Honda CRV 150 sudah sangat jauh tertinggal.

koizumi

“Solusinya untuk bisa berkompetitif dengan WR ya harus dirubah memakai head silinder 4 katup juga, karena kalo memaksa memakai 2 katup jelas itu akan sia-sia, cuman masalahnya kemarin tim kami mencoba bertanya terkait regulasi misal KLX dimodifikasi mesinnya menjadi DOHC ternyata itu tidak diperbolehkan oleh pimpinan lomba,” ungkap Rico Fastgass manajer tim Star Steak Fastgass MRT RBT 34 Aswindarta MX Add+ Victory Motor yang tahun lalu mendominasi kelas Trail 175 Open dan 250 Open dengan pembalap Danang Kempleng.

Rico Fastgass Bersama Danang Kempleng

“Ini yang jadi masalah bukan hanya di tim kami tetapi juga di banyak tim yang masih memakai mesin SOHC di kompetisi ini, makanya di seri 2 ini starternya semakin dikit karena banyak yang urung tampil jika regulasi masih sebatas kapasita cc aja seperti 175 dan 250, karena meski cc sama pun DOHC jelas bukan tandingannya SOHC,” imbuh Rico. Memang di gelaran seri 2 ini jumlah starter hanya tercatat 112 saja, jika ditengok dari awal Trial Game Asphalt ini digelar jelas angka starter tadi jauh dari rata-rata jumlah total starter selama gelaran ini.

“Kami sudah menerima masukan dari para starter, tentunya sponsor pun juga berharap starter jumlahnya banyak, namun kami dari penyelenggara tidak bisa asal sembarangan membuka kelas, karena meski Trial Game Asphalt ini statusnya club event komunitas, tetap untuk regulasi kita mengacu pada regulasi supermoto IMI, tetap akan ada evaluasi untuk tahun depan bersama pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik buat semua,” jelas Abet Nego dari Genta Auto & Sport selaku promotor event 76 Trial Game Asphalt ini.

Dikonfirmasi langsung dengan salah satu juri Trial Game Asphalt 2022 yakni Dadan HP Suriadinata, beliau pun juga mengakui jika teknologi dari Yamaha WR 155 sudah jauh diatas rata-rata dari trail-trail lokal lainnya yang berkompetisi disini.

“Yang lebih berkompeten untuk membahas ini sebenarnya adalah komisi teknik PP IMI, meski saya di komisi Motorcross juga akan tetapi mengenai perlu tidaknya perubahan regulasi ataupun penambahan kelas misal dipisah antara DOHC dengan SOHC atau mesin injeksi dengan karburator itu nanti perlu dibahas di rakernas tahunan IMI tahun depan. Jadi nanti sampai seri 3 atau final Trial Game Asphalt 2022 ini sementara belum ada perubahan regulasi, yang pasti kami berkomitmen akan membahas ini di rakernas agar ada solusi terbaik untuk semua pihak,” tutup Dadan. Dnr

Facebook Comments

You May Also Like