Aleix Espargaro Tinggalkan Helm KYT Dan Pilih Kabuto Karena Dikontrak 8,5 milyar/Tahun ?

BeritaBalap.com-Aleix Espargaro (Aprilia Racing) meninggalkan sponsor helm KYT yang notabene asal Indonesia. Pindah ke produk Kabuto asal Jepang yang pastinya melihat potensi Aleix Espargaro yang musim 2022 lalu dapat berada di posisi ke-4 dalam klasemen akhir MotoGP.

BACA (JUGA) : Dapat Hadiah Dan Bonus Dari Ducati Sebesar 100 Milyar, Pecco Sebut Kalah Jauh Dibanding F1

Tentu saja, ada alasan signifikan soal kepindahan ini. Dan yang diprediksi kuat adalah sehubungan nilai kontrak yang diberikan kepada racer asal Spanyol tersebut. KYT diperkirakan kalah dalam penawaran harga. Padahal ini sangat penting bagi Aleix Espargaro yang masuk dalam kategori pembalap senior dan sedang on fire. Dilansir dari Speedweek, harga yang diberikan Kabuto sekitar 500 ribu euro atau seputar Rp. 8,5 milyar/tahun.

koizumi

“Saya sangat senang bisa balapan dengan helm Kabuto selama 3 musim ke depan. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi pembalap teratas dari merek bersejarah Jepang. Mari kita buat sejarah bersama !, “ucap Aleix Espargaro yang  berusia 33 tahun.

BACA (JUGA) : Top Speed Sudah Tembus 363,6 Km/Jam, Marquez Peringatkan Bahaya Di Zona Run-Off Gravel

Pada bagian lain, tokoh senior MotoGP Carlo Pernat juga merasa bingung dengan keberanian produsen helm yang berani mengontrak pembalap secara pribadi dengan angka yang relatif besar.

Sebelumnya dikabarkan kalau Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) pindah dari produk Scorpion ke HJC dengan nilai kontrak lebih besar hingga 750 ribu euro/ tahun atau sekira Rp.12,4 milyar/tahun.

BACA (JUGA) : Yamaha Bingung Pilih Toprak Atau Jorge Martin Yang Ngebet Tim Pabrikan

Namun manajer pribadi dari Enea Bastianini (Ducati Lenovo) itu memperingatkan rider untuk tidak hanya berpatokan pada angka kontrak tetapi juga harus mempertimbangkan kualitas dan sejarah produk.

“Saya tidak ingin mengatakannya. Tetapi pada akhirnya dia mendapatkan lebih dari 500 ribu euro. Saya mengerti pilihan Espargarò, dia berusia 33 tahun dan perlu mengumpulkan uang, tetapi dia tidak memiliki produknya. Saya tidak mengerti soal Quartararo. Sebagai manajer, saya memberi tahu pembalap untuk memilih produk. Bahkan jika ada selisih 100.000 euro, saya tidak tertarik, tetapi pembalap selalu memiliki alasan terakhir, “ujar Carlo Pernat yang pernah juga menjadi manajer pribadi dari VR46, Loris Capirossi, Andrea Iannone dan lain-lain. BB1

Facebook Comments

You May Also Like