Bos Honda Jelaskan Kenapa Pecat Manajemen Ten Kate (WSBK)

BeritaBalap.com-Tahun ini, Honda untuk pertama kalinya (sejak 2002) melibatkan HRC dalam balap superbike (WSBK 2019). Jadi seperti di MotoGP, Reli Dakar ataupun Suzuka 8 Hours. Honda ingin meraih juara dunia superbike yang terakhir direbut tahun 2002 bersama Colin Edwards.

Alhasil, Ten Kate Racing yang selama ini memanage alias menangani tim Honda dipecat alias dilepas. Moriwaki dan Althea dilibatkan masing-masing untuk masalah sasis dan logistik. Nah, selama ini belum ada penjelasan resmi dari Bos Honda menyangkut dilepasnya Ten Kate Racing yang bermarkas di Belanda.

Konteks ini yang akan dijawab oleh Soichi Yamana, Manajer Honda Motor. “CBR1000RR harus menjadi standar emas untuk superbike. Untuk alasan apapun, CBR1000RR tidak dapat memenuhi harapan. Bagi kami, motor ini sangat penting, jadi kami telah merestrukturisasi tim kami untuk tahun ini. Dengan pengalaman Moriwaki dan Althea, serta dukungan teknis Honda, saya yakin bahwa kami dapat membangun tim pemenang di kejuaraan dunia Superbike. Kami ingin membawa CBR kembali ke level tertinggi, “terang Soichi Yamana.

koizumi

Faktanya, saat WSBK 2019 Phillip Island Australia, Minggu lalu (24 Feb), hadir langsung Presiden HRC Yoshishige Nomura dan Masashi Yamamoto dari Divisi Olahraga Motor. Jadi memang ini wujud keseriusan Honda dengan melibatkan langsung HRC. Walaupun memang belum maksimal di seri awal WSBK 2019 Australia tersebut. Tidak beroleh poin di race awal dan tidak masuk 3 besar di race ke-2.

“Kami telah mematuhi ketentuan kontrak, kadang-kadang hal seperti itu terjadi dalam balap. Itu sudah terjadi dengan kegiatan kami yang lain. Saya tidak melihat itu sebagai masalah besar. Kami berterima kasih kepada Ten Kate atas komitmennya dan memenangkan gelar dan banyak kemenangan. Tapi itu sudah lama. Itu sebabnya kami merasa kami harus mengubah sesuatu, “terang Soichi Yamana.

Sehubungan topik diatas, kenapa kemudian melibatkan Moriwaki dan Althea ? “Itu pertanyaan implementasi dan efisiensi. Kami memikirkan banyak pilihan, termasuk membuat tim HRC. Namun, kami memilih pengalaman Moriwaki dan Althea dan percaya bahwa kami memperjuangkan gelar daripada opsi lainnya, “tambah Soichi Yamana. BB1

Facebook Comments

You May Also Like