Marquez Hadapi Fase Tersulit Dalam Karirnya, Sudah Masuk Tahun ke-3

BeritaBalap.com-Marc Marquez (Repsol Honda) sedang menjalani fase atau tahapan sulit dalam perjalanan karir balapnya. Itu berlangsung dalam 2,5 tahun atau tahun ke-3 ini. Sungguh memprihatinkan.

Mulai musim 2020 ketika cedera lengan (seri Jerez) yang harus membuatnya istirahat selama sekira 10 bulan, kemudian sempat comeback balapan 2021, lalu mengalami cedera gegar otak yang berlanjut dengan diplopia atau penglihatan ganda karena problem pada saraf keempat pada mata.

BACA (JUGA) : Honda Incar Jorge Martin Yang Lebih Realistis, Ada 2 Alasan Penting

koizumi

Inipun membuatnya tidak tampil dalam 2 seri terakhir MotoGP 2021 (Portimao dan Valencia). Wajib istirahat total selama 3 bulan. Sempat ada keraguan kondisi fisik saat jalani tes pramusim di Sepang dan Mandalika.

Ternyata ini semua belum berakhir. Masih berlanjut. Belum lama ini di MotoGP Mandalika Lombok (20 Maret) mengalami insiden serius di tikungan ke-7 hingga cedera diplopianya kambuh kembali.

BACA (JUGA) : Yamaha Sudah Siapkan Plan B Jika Gagal Perpanjang Kontrak Quartararo, Apa Itu ?

Pastinya semua ini adalah resiko seorang pembalap. Namun ada anggapan bahwa motivasi dan gairah MM93 sudah tidak seimbang dengan fisiknya. Maksudnya secara usia yang sudah 29 tahun, itu berbeda signifikan dengan 5-8 tahun lalu. Bukan hanya bicara ketahanan fisik, juga gaya refleks dan lain-lain.

“Marc Marquez mengendarai motor seperti orang gila, “tutur Stefan Brad selaku test rider atau penguji Honda yang dilansir dari SpeedWeek. “Saya tidak merasa ketika saya dalam bahaya, “ujar Marquez saat hari Kamis sebelum sesi latihan bebas pertama. Ya begitulah, semangatnya memang luar biasa tetapi ada sisi natural yang harus dipahami.

BACA (JUGA) : Efek Ketidakpastian Marquez Dan Rentan Cedera, Honda Serius Incar 4 Pembalap Ini

Pada satu sisi, juara dunia MotoGP 2019 tersebut harus berhadapan dengan perubahan revolusioner pada Honda RC213V yang disebutnya harus mengubah gaya balap. Ini masih berproses.

Di sisi lainnya, banyak bermunculan petarung-petarung muda potensial. Itu di kisaran usia 22 hingga 24 tahun. Sebut saja nama Fabio Quartararo, Enea Bastianini, Jorge Martin, Brad Binder, Miguel Oliveira hingga Bagnaia ‘Pecco’. Mereka ini punya fisik dan semangat yang dijamin berbeda. Nafsu untuk meraih juara dunia lebih besar dalam konteks usia.

“Tidak ada yang bisa menilai kapan Marc akan bisa beroperasi lagi. Ini adalah kisah rumit yang dapat disembuhkan dalam lima hari atau satu tahun. Tidak ada yang memiliki nilai empiris yang tepat. Sulit untuk memprediksi berapa lama pemulihan akan berlangsung. Saya hanya berharap dia cepat pulih, “tutur Stefan Bradl yang dikutip dari PaddockGP. BB1

Facebook Comments

You May Also Like